Cara Rasulullah Mengelola Keuangan

Pengelolaan keuangan dalam Islam biasa disebut dengan istilah keuangan syariah. Sistem keuangan ini telah ada sejak zaman Rasulullah dimana prinsip dan dasar hukum islam telah berlaku. Sebagai panutan umat Muslim seluruh dunia, Rasulullah mengajarkan Kita dalam untuk merencanakan keuangan dengan baik dan sesuai syariat.

Rasulullah terbiasa menerapkan prinsip perdagangan syariah saat berdagang. Rasulullah Muhammad memiliki cara tersendiri dalam mengelola keuangan agar terhindar dari riba dan mendapatkan untung saat berdagang. Berikut beberapa aturan bagaimana Rasulullah mengelola keuangan yang terbebas dari unsur riba. 

  1. Sesuai Syariah 

Syariah menjadi cara manajemen keuangan yang harus diikuti oleh setiap umat Muslim. Cara ini tidak hanya mengarah kepada Allah namun merupakan hal yang harus dipercayai umat Islam sebagai pedoman dalam menjalankan keuangan dengan baik.

Karena itu, pentingnya syariah dalam Islam terutama pada keuangan dan praktik finansial lainnya merupakan konsep anjuran yang harus dilaksanakan. Sejak zaman Rasulullah, bank barat berbeda dengan konsep Islam sehingga bank syariah tidak memiliki izin dalam membuat kebijakan dan uang.

  1. Berprinsip Murabahah dan Keuangan Sukuk

Murabahah merupakan kredit perdagangan atau pinjaman di mana bank syariah mengambil pemilik aset tersebut. Aset ini dijual pada pembeli untuk mendapat untung lebih, sedangkan orang berprinsip murabahah memiliki izin membayar bank dengan sejumlah uang.

Selain itu ada keuangan sukuk di mana pendanaan utang perusahaan menerbitkan obligasi. Situasi ini membuat pemegang obligasi menerima bunga yang dibayarkan sebelum dividen pada pemegang saham. Pada hukum Islam, metode seperti ini tidak berizin dan dilarang. Jika obligasi syariah (sukuk) berkaitan dengan aset yang tersusun, pemegang sukuk merupakan pemilik aset dasar tersebut.

  • Berprinsip Keuangan Syariah dan Menjauhi Riba

Keuangan syariah harus memenuhi prinsip syariah Islam di mana hal ini tidak merugikan masyarakat. Berikut hal yang harus dipenuhi untuk memegang prinsip syariah :

  1. Tidak boleh meminjam dengan bunga agar tidak riba
  2. Membagi untung rugi sesuai perbankan Islam
  3. Transaksi keuangan harus didukung aset
  4. Perlu kontrak persetujuan dari syariah

Di sisi lain menjauhi riba merupakan manajemen keuangan dalam Islam yang harus dipatuhi. Riba sendiri adalah menambahkan sesuatu pada batas normal dan bisa diartikan sebagai penambahan sejumlah pinjaman yang disepakati. Karena itu hal ini tidak berbeda jauh dengan bunga.

Untuk itu hukum syariah wajib diketahui umat islam dalam manajemen dan pengelolaan keuangan untuk menghilangkan bunga. Selain tidak sesuai dengan pinjaman, riba juga merugikan sejumlah pihak.

Kitab suci Islam menjadi pedoman dalam konsep keuangan di seluruh dunia. Dalam Al-Quran ini tercantum hukum syariah dan aspek kehidupan lainnya berisikan penjelasan keuangan yang tidak mengandung riba. Hal ini penting untuk diketahui agar tidak mengelola keuangan dengan riba.

Rasulullah merupakan pemimpin dan teladan seluruh umat Islam dalam menjalani kehidupan. Kebaikan rasulullah dalam mengelola finansial menjadi hal penting karena prinsip dan tindakannya patut ditiru. Ini cara rasulullah mengatur keuangannya.

  1. Selalu Sedekah

Cara sederhana ini selalu dilaksanakan rasulullah sebagai hal baik setiap harinya. Setidaknya 2,5% harta yang ada merupakan milik anak yatim dan fakir miskin. Meski dalam kondisi sulit, Rasulullah selalu bersedekah. Hal inilah yang bisa ditiru umat islam dalam mengelola finansial.

Penelitian Harvard Business School membuktikan jika orang yang bersedekah maka akan bahagia. Karena itu orang bersedekah akan mendapatkan pahala dan ganjaran setimpal dengan apa yang dilakukannya.

  1. Berdagang 

Berdagang merupakan cara efektif bagi rasulullah mencapai kesuksesan besar dalam hidup. Dengan berdagang, rasulullah mendapat rezeki yang tidak terduga. Orang terkaya di dunia saat ini juga berdagang sehingga mereka mendapatkan kekayaan berlimpah.

Meski tidak mudah, hal ini bisa dicoba untuk memupuk rasa berwirausaha dalam mencapai kesuksesan hidup. Mengambil untung sedikit dalam berbisnis tidak masalah, karena meski untung kecil rasulullah selalu bersedekah kepada setiap orang yang membeli dagangannya. Di sisi lain saat berbisnis, keuangan pribadi dan bisnis harus dipisah. Dengan memisahkan dana tersebut mengelola keuangan dapat lebih mudah dan praktis.

  1. Pemasukan dan Pengeluaran Harus Seimbang

Cara Rasulullah mengelola keuangan selanjutnya adalah menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran. Hal ini perlu dicatat dan dipisah agar pengeluaran tidak menjadi boncos. Dengan mencatat dan memisahkan keuangan membuat harta tidak cepat habis sehingga bisa dikelola dengan baik agar tidak kurang dan berlebih.

Selain itu, harta juga harus dibagi untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga. Dengan perhitungan yang baik, keluarga tidak akan kekurangan dan pastinya merasakan kebahagiaan karena keuangan bisa dikelola baik dengan menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran.

Scroll to Top
×

Whatsapp

×