6 Tren Teknologi Yang Mengubah Model Bisnis Perbankan Syariah

Kehadiran fintech syariah dan tumbuhnya tren transaksi digital mengharuskan perbankan syariah untuk segera mengubah model bisnis agar tetap relevan.

Faktanya, fintech syariah tadi ikut masuk ke segmen bisnis bank seperti pendanaan, transaksi pembayaran, dan sisi pembiayaan atau kredit.

Data laporan Deloitte untuk layanan finansial Timur Tengah mendeskripsikan beberapa teknologi baru berikut akan membentuk model bisnis baru industri perbankan di tahun-tahun mendatang, tak terkecuali perbankan syariah. Teknologi canggih tadi menawarkan akselerasi proses bisnis lebih modern, cepat, dan tepat.

Berikut 6 tren teknologi yang mendisrupsi model bisnis perbankan syariah

1. Teknologi Komputasi Awan

Data dari OJK menyebut, 29 bank umum memanfaatkan teknologi cloud computing di 2020 lalu.

Terlepas soal adanya isu kebocoran data pelanggan, nyatanya layanan berbasis cloud bisa mengurangi biaya penyimpanan data bank dengan menghemat belanja modal (CAPEX) dan belanja operasional (OPEX). Setidaknya, dengan teknologi cloud, perbankan syariah tidak perlu mengeluarkan biaya investasi cukup besar untuk membangun infrastruktur on-premise.

Pengembangan cloud di sektor perbankan syariah bukan saja menciptakan efisiensi di berbagai sistem komputasi di dalamnya. Inovasi cloud juga bisa dikembangkan ke area lebih luas seperti mobilitas workload, menciptakan sistem yang berpusat pada pelanggan (customer centric), dan analisa big data.

Sistem cloud juga akan memudahkan uji coba pengembangan platform/layanan baru yang akan diterapkan pada sistem perbankan di kemudian hari. Sehingga, bank syariah bisa melakukan identifikasi serta memaksimalkan potensi tren yang berkembang di masyarakat, dan menjadikannya sebagai peluang untuk menciptakan solusi layanan tepat guna.

Layanan cloud terbagi menjadi 3 jenis.

Definisi dan karakteristik masing-masing jenisnya akan diuraikan terpisah pada artikel berbeda. Jenisnya yaitu:

  • Infrastructure as a Service (IaaS)
  • Software as a Service (SaaS)
  • Platform as a Service (PaaS)

2. Analisis Big Data

Data is the new oil of the 21st century.

Ya, hampir semua bisnis dari skala kecil hingga besar, memerlukan data untuk melakukan banyak dalam dalam bisnis.

Big data muncul sebagai inovasi dari teknologi pengolahan, penyimpanan, dan analisis data yang diambil dari berbagai sumber dalam jumlah begitu besar. Big data memudahkan bank syariah dalam mengekstrak wawasan penting dari ribuan data secara efisien, dan menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis.

Selain itu, ketepatan analisa data akan memunculkan banyak peluang bisnis baru yang lebih efisien, berpusat pada pelanggan, dan menguntungkan.

3. Teknologi AI

Artificial Intelligence (AI) saat ini sudah menjadi bagian dari proses bisnis hampir di kebanyakan sektor, termasuk perbankan.

Teknologi AI memudahkan bank dalam meningkatkan kenyamanan interaksi pelanggan, pengambilan keputusan, dan efisiensi operasional. Sama halnya dengan perbankan umum, bank syariah juga perlu mengadopsi AI untuk masa depan layanan keuangan berbasis syariah yang lebih canggih, dan nyaman.

Teknologi AI memungkinkan bank untuk mengembangkan layanan /produk yang relevan dengan perilaku dan kebutuhan nasabah
Internet of Things (IoT).

IoT gampangnya adalah menyambungkan peran internet dengan alat atau perangkat di sekitar manusia, sehingga bisa berinteraksi. Mulanya, IoT banyak diadopsi oleh sektor energi dan otomotif. Namun, seiring kebutuhan layanan konsumen yang serba digital, adopsi IoT merambah ke sektor bisnis yang lebih luas.

Di industri perbankan, IoT biasa dipakai untuk layanan digital payment, sistem fingerprint, maps dan digital onboarding. Lewat sistem otomatisasi IoT, bank syariah bisa punya akses data pelanggan dalam jumlah besar, seperti demografis, pendapatan, pola belanja, preferensi, dan lainnya.

Data ini nantinya juga bisa dipakai sebagai acuan untuk pengembangan layanan/produk, dan meminimalisir tindak penipuan atau transaksi mencurigakan.

4. Robotik

Perbankan syariah punya tantangan untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan mengurangi biaya operasional, namun tetap mempertahankan aspek keamanan.

Untuk menjawab tantangan tadi, perbankan syariah perlu terobosan teknologi otomatisasi, yang kita sebut robotic process automation (RPA).

Teknologi RPA akan melakukan otomatisasi tugas-tugas yang sifatnya manual, proses rekonsiliasi data secara berulang. Jadi manusia bisa berkonsentrasi pada analisa dan pengambilan keputusan, interaksi dengan manusia, dan operasi perbankan yang lebih kompleks.

Beberapa contoh penggunaan RPA dalam perbankan seperti :

  • Pengajuan kartu kredit dari formulir web
  • Proses KPR
  • Proses mendeteksi penipuan dengan melacak rekening bank
  • Rekonsiliasi akun
  • Layanan customer service

5. Blockchain

Sama halnya teknologi sebelumnya, blockchain juga termasuk teknologi canggih yang banyak dibutuhkan oleh sektor perbankan.

Dibandingkan teknologi lain, blockchain punya kemampuan untuk mendeteksi fraud, transaksi data yang sulit dihilangkan, dan penggunaan smart contract yang akan menjawab berbagai tantangan di industri keuangan syariah di Indonesia.

Nah, salah satu institusi keuangan syariah yang memerlukan sistem blockchain adalah wakaf.

Penerapan smart contract berbasis blockchain di perbankan syariah misalnya, bisa mempercepat proses, ketahanan dan aksesibilitas sistem, dan efisiensi biaya inovasi pengembangan layanan/produk. Terutama buat yang menerapkan konsep tawarruq.

6. Open API

Open banking merujuk pada layanan kolaborasi antara bank dengan pihak lain (third party) dalam satu ekosistem digital.

Sistem open banking menyediakan user dengan jaringan data lembaga keuangan lewat penggunaan API.

Layanan API akan jadi tawaran menarik bagi para mitra digital seperti fintech, payment gateway, dan merchant, yang butuh layanan white label perbankan syariah.

Dengan begitu, nasabah akan mudah untuk terhubung langsung dengan bank untuk proses transaksi. Layanan open API membuka peluang lebar baik untuk pemain lama, maupun pemain baru.

Ibaratnya, mereka bisa terbuka untuk menawarkan solusi fintech secara plug and play.

Scroll to Top
×

Whatsapp

×