Ramadhan rasanya jadi momen pas bagi warga Indonesia, terutama umat Islam untuk mengenal dekat serta menggunakan produk atau layanan keuangan berbasis syariah. Banyak yang memprediksi bahwa keuangan syariah di Bulan Ramadhan akan mengalami pertumbuhan positif. Hal ini sejalan dengan adanya kebutuhan transaksi lebih umat Islam bersamaan dengan tren penggunaan layanan keuangan digital yang angkanya terus naik. Nah, seperti apa tren keuangan syariah di Indonesia pada Bulan Ramadhan? Teruskan baca artikelnya. 

Melansir laman Liputan6, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menyebut bahwa kemampuan mengatur keuangan selama Ramadhan dan lebaran menjadi hal utama yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Untuk itu, OJK secara khusus melakukan rangkaian kegiatan Gebyar Ramadhan keuangan syariah atau disingkat Gerak Syariah. 

Program tadi bertujuan untuk meningkatkan literasi serta inklusi keuangan syariah secara masif dan merata sepanjang Ramadhan kali ini. OJK melihat adanya peluang modus penipuan dikarenakan tingginya kebutuhan masyarakat selama Ramadhan. Oleh karenanya, Friderica meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dengan berbagai tren yang muncul di Bulan Ramadhan dan lebaran nanti. 

Tren penipuan social engineering

Tindak kejahatan social engineering alias soceng biasanya meningkat saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Social engineering itu sendiri adalah upaya memanipulasi psikologis korban agar mau membocorkan data pribadi. Umumnya kejahatan ini mengincar nasabah perbankan atau penyedia layanan keuangan lain. 

Ada berbagai modus yang dipakai oleh pelaku soceng. Tujuan utama si penipu adalah mengincar data pribadi korban seperti PIN, password, kode OTP, dan data lain yang diperlukan untuk membobol akun rekening si korban. Setidaknya ada tiga kategori modus penipuan saat Ramadhan. Pertama, modus transfer dana dari pinjol ilegal kepada target korban yang tidak pernah mengajukan pinjaman sebelumnya. 

Modus kedua, penawaran paket diskon tidak wajar. Biasanya masyarakat suka berburu diskon atau penawaran spesial Ramadhan seperti paket umroh namun dengan harga yang tidak wajar atau terlalu murah dari harga pasaran. Modus terakhir berupa pesan pengiriman parcel lebaran. Penipu mengarahkan target agar membuka atau mengunduh sebuah dokumen atau aplikasi. 

Tren peningkatan konsumsi masyarakat

Banyak yang bilang jika pengeluaran Ramadhan lebih besar dibanding bulan biasanya. Selain dikonsumsi sendiri, masyarakat cenderung suka berbagi makanan gratis ke sesama. Tingginya konsumsi masyarakat di Bulan Ramadhan turut mendorong perekonomian bagi pelaku usaha syariah, terutama skala UMKM. Bazar Ramadhan menjadi fenomena menarik yang kerap hadir saat Ramadhan. Disana, UMKM bisa menjual berbagai produk, mulai dari makanan dan minuman, aneka takjil, fesyen Muslim, layanan keuangan syariah, kosmetik halal, dan lainnya. 

Tren penyaluran pembiayaan

Peningkatan konsumsi masyarakat ternyata juga diikuti dengan tren penyaluran pembiayaan bagi pelaku bisnis, dan UMKM. BSI menyebut, berdasar Ramadhan tahun 2023 lalu, tren pembiayaan perorangan / ritel akan naik. Pembiayaan yang banyak dicari masyarakat diantaranya griya, kendaraan bermotor, multiguna, emas, dan pembiayaan konsumen lain. 

Disamping itu, OJK juga juga memprediksi adanya peningkatan penyaluran pembiayaan di sektor Buy Now Pay Later (BNPL). Biasanya masyarakat menggunakan layanan pay later untuk membeli barang-barang persiapan puasa dan lebaran serta pembelian tiket transportasi untuk mudik.

Tren ziswaf 

Perbankan syariah dan fintech syariah telah mengembangkan berbagai layanan keuangan digital untuk mengakomodir pembayaran zakat, infaq, dan sedekah dan menyalurkannya secara tepat guna. Beberapa bank syariah melaporkan adanya tren pertumbuhan positif terhadap layanan pembayaran ZIS. Platform digital memudahkan nasabah melakukan transaksi, termasuk berdonasi. Pemanfaatan platform digital memungkinkan penghimpunan dan penyaluran donasi lebih optimal. 

Itu tadi beberapa tren keuangan syariah selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ramadhan mempengaruhi tren keuangan syariah dengan melalui kegiatan beramal, investasi sesuai syariah, transaksi halal, dan edukasi keuangan syariah. Karena Islam mengajarkan kita agar tidak berperilaku boros, maka kita perlu lebih bijak dalam mengatur pengeluaran selama Ramadhan dan Lebaran.

0 Shares:
You May Also Like