Ekonomi dan keuangan syariah belakangan menjadi trend bisnis di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Topik ekonomi dan keuangan syariah pun jadi obrolan di kancah pemilihan umum alias pemilu 2024. Masing-masing capres beradu gagasan soal ekonomi syariah. Seperti apa gagasan yang ditawarkan oleh para capres program ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia? Berikut penjelasannya.
Beberapa waktu lalu, publik cukup dikejutkan dengan istilah SGIE yang ditanyakan oleh cawapres nomor urut 2 ke cawapres nomor urut 1 dalam debat cawapres 2024. SGIE adalah singkatan dari State of the Global Islamic Economy. Dia merupakan laporan yang mengukur kinerja ekonomi Islam di seluruh dunia. Indikator yang dipakai diantaranya keuangan syariah, makanan halal, pariwisata ramah Muslim, dan mode sederhana.
Munculnya wacana SGIE dalam pemilu 2024 menjadi topik menarik. Pasalnya, laporan SGIE edisi ke-9 menyoroti bahwa Indonesia berhasil menempati peringkat ke-2 kategori makanan halal, peringkat ke-3 kategori mode fesyen Islam, dan urutan ke-9 untuk kategori farmasi dan kosmetik halal. Secara keseluruhan, SGIE edisi ke-9 tahun 2022 menempatkan Indonesia peringkat ke-4.
Gagasan Capres
Masing-masing Capres & Cawapres mengajukan gagasan soal perkembangan ekonomi syariah di masa mendatang. Pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar berencana akan memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan mendorong terwujudnya rantai pasok ekonomi halal. Program yang mereka ajukan salah satunya adalah menerapkan ketentuan Jaminan Produk Halal (JPH) secara adil, transparan, dan efisien.
Pasangan Anies – Muhaimin mau menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia, dan memastikan keadilan keuangan dalam pengembangan perbankan syariah dengan menaikkan alokasi pendanaan untuk menggerakkan UMKM. Mereka juga ingin menjadikan bank syariah sebagai nazhir wakaf. Fungsinya untuk memperkuat peran perbankan syariah sebagai institusi yang bisa menyelesaikan persoalan sosial ekonomi dan memberi manfaat seluasnya bagi masyarakat secara inklusif.
Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga punya visi misi sama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dan industri halal. Untuk itu, mereka berkomitmen memperkuat literasi, inklusi keuangan syariah, dan sistem pelayanan jasa keuangan syariah mencakup digitalisasi ataupun ekspansi keamanan dalam industri keuangan syariah.
Paslon nomor urut ke-3 itu juga bertekad meningkatkan optimalisasi pasar halal nasional yang terintegrasi dan berstandar internasional. Mereka juga akan melibatkan UMKM dalam rantai pasok industri halal untuk mendorong ekspor produk halal.
Terakhir, tim ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa ekonomi syariah harus jadi pilar penting dalam ekonomi Indonesia menuju 2045. Paslon nomor urut kedua ini menganggap penting untuk mendorong para pelaku ekonomi syariah agar lebih inovatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan membawa masyarakat perkotaan berinvestasi di desa.
Di tahun 2022, pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia mencapai 6,5 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional (5,2%). Ini berarti ekonomi syariah berpotensi terus berkembang. Kaitannya dengan kontestasi pemilu 2024, ada yang berpendapat bahwa elaborasi gagasan pengembangan ekonomi syariah dari ketiga capres diharapkan akan memperkuat pilar penting ekonomi syariah di Indonesia.